Tasya Natalia, CNBC Indonesia
Market
Sabtu, 14/10/2023 17:45 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar kripto mayoritas mulai bangkit dalam 24 jam terakhir pasca tekanan eksternal terutama dari AS mereda.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Sabtu (14/10/2023) pukul 09.56 WIB, pasar kripto mayoritas mengalami penguatan secara harian, walaupun untuk basis mingguan rata-rata masih ambruk.
Bitcoin, koin raksasa kripto berhasil menguat 0,49% secara harian ke posisi US$ 26.915,21, sedangkan selama seminggu terakhir masih anjlok -3,59%. Ethereum menyusul menguat 0,86% dalam 24 jam terakhir, tetapi selama seminggu masih turun -5,48%. Berikut rincian pergerakan kripto dengan urutan kapitalisasi pasar paling besar :
Tekanan dari ketidakpastian pasar yang mulai mereda nampak dari indeks fear & greed yang sudah mulai mendekati posisi netral ke angka 47 pada hari ini, meningkat dibandingkan satu sebelumnya yang berada di posisi 44 dan masuk kategori fear, berdasarkan Alternative.me.
Walaupun begitu, persoalan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang potensi masih hawkish tetap perlu diantisipasi. Pasalnya, Indeks Harga Konsumen (IHK) AS periode September 2023 yang rilis Kamis lalu menghasilkan data yang lebih panas dari perkiraan.
Secara bulanan, IHK tersebut naik 0,4% dibandingkan perkiraan ekonom sebesar 0,3% dan bulan sebelumnya 0,6%. Pada basis tahun-ke-tahun di bulan September, CPI naik 3,7% dibandingkan perkiraan 3,6%.
Inflasi yang masih panas akan menyulitkan the Fed untuk kembali pada kebijakan dovish. Ada potensi kenaikan suku bunga sekali atau menahan suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu yang panjang.
Perangkat CME FedWatch juga menilai bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 1 November sebesar 13,3%. Sementara sisanya berekspektasi bahwa bank sentral AS (The Fed) masih akan menahan suku bunganya. Hal ini yang semakin aset berisiko termasuk pasar kripto.
Tidak sampai disitu, perusahaan analisis cryptocurrency, Glassnode menyatakan bahwa likuiditas telah menurun di pasar altcoin karena penurunan selera risiko terhadap aset berisiko. Dalam analisis baru-baru ini, perusahaan tersebut menyatakan bahwa metrik altcoin fundamental berada pada level rendah secara siklus, yang menunjukkan kelemahan pasar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(tsn/tsn)