ICO News

Pasar Kripto Mendadak Bergairah, Ternyata Ini Penyebabnya – CNBC Indonesia



rev, CNBC Indonesia

Market

Minggu, 05/11/2023 10:45 WIB





Foto: Ilustrasi/ Cryptocurrency


Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar kripto menghijau dalam 24 jam terakhir dengan naiknya transaksi spot dan optimisme disetujuinya ETF bitcoin spot oleh U.S. Securities and Exchange Commission (SEC).

Merujuk dari CoinMarketCap pada Minggu (5/11/2023) pukul 09.02 WIB, pasar kripto didominasi dengan apresiasi. Bitcoin naik 0,90% ke US$35.102,22 dan secara mingguan menguat 3,21%.

Ethereum terapresiasi 1,03% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari naik 4,63%.


BNB merangkak naik 4,05% secara harian dan dalam sepekan berada di zona positif 6,85%.

Begitu pula dengan Solana yang naik 4,73% dalam 24 jam terakhir serta secara mingguan terbang 33,94%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 1,20% ke angka 1.421,26. Open interest terapresiasi 1,86% di angka US$31,15 miliar.

Sementara dilansir dari Alternative.me, bitcoin fear & greed index tercatat berada di posisi 70 yang mana merupakan kategori greed atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan hari kemarin (4/11/2023) yang berada di angka 68 dengan kategori greed.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 72 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Readers Also Like:  SecuX Launches MnemonicX 2048 NFT Empowered by Asus ... - Manchestertimes

Laporan terbaru dari platform analitik IntoTheBlock menyoroti tren harga bitcoin terkini. Data analisis menunjukkan bahwa kenaikan harga terutama didorong oleh peningkatan aktivitas transaksi, sehingga menghasilkan volume perdagangan yang lebih tinggi.

Disebutkan kontribusi volume derivatif relatif lebih kecil. Menurut grafik yang dibagikan, rasio open interest bitcoin dalam perpetual swap terhadap kapitalisasi pasar (OI/MC) tetap mendekati level terendah tahun lalu.

Hal ini menunjukkan bahwa volume perdagangan yang mempengaruhi tren harga berasal dari transaksi spot. Hal ini juga dapat berarti bahwa tren harga dipengaruhi oleh permintaan normal dan bukan oleh perdagangan derivatif dengan leverage.

Lebih lanjut, platform analitik cryptocurrency Santiment menunjukkan tabel volume sekitar US$15,2 miliar. Secara khusus, ini menunjukkan penurunan volume perdagangan baru-baru ini dalam beberapa hari terakhir.

Kesimpulannya, peningkatan volume perdagangan Bitcoin didorong oleh transaksi spot, sedangkan dampak perdagangan derivatif dengan leverage rendah. Tren harga dibentuk oleh permintaan normal dan transaksi spot.

Lebih lanjut, sentimen ETF bitcoin spot pun masih menjadi pendorong kenaikan harga kripto. Kenaikan ini dipicu oleh pencatatan spot Bitcoin ETF, disingkat IBTC dan dikelola oleh raksasa manajemen aset BlackRock, di situs Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC).

Perkembangan ini dipandang sebagai langkah positif dalam proses persetujuan ETF.

Menurut analis anonim yang dikenal sebagai The Flow Horse, yang memiliki banyak pengikut di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), kedua peristiwa pasar ini memberikan petunjuk tentang bagaimana harga BTC mungkin bereaksi terhadap persetujuan ETF Bitcoin spot.

Analis tersebut juga memperingatkan bahwa meskipun persetujuan ETF dapat meningkatkan harga secara signifikan, hal ini juga dapat menyebabkan kemunduran sementara karena masuknya investor yang ingin memanfaatkan berita tersebut.

Readers Also Like:  The Dream Of Becoming Crypto-Rich Begins With Ethereum, Avorak ... - NewsBTC

Sementara itu, dalam laporan yang diterbitkan awal bulan ini, analis JPMorgan yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou menulis, “Waktu persetujuan ETF Bitcoin Spot masih belum pasti, tetapi hal itu perlu dilakukan dalam beberapa bulan dan kemungkinan besar sebelum batas waktu akhir 10 Januari 2024 untuk aplikasi oleh Ark Invest dan 21Shares.” Laporan tersebut juga menyatakan, “Ini adalah tanggal keputusan akhir terdekat untuk ETF bitcoin di hadapan SEC.”

CNBC INDONESIA RESEARCH



Saksikan video di bawah ini:

Risiko Perang & Perlambatan Ekonomi China, Apa Efeknya ke RI?


(rev/rev)




READ SOURCE

This website uses cookies. By continuing to use this site, you accept our use of cookies.